Dalam dunia yang berlimpah, orang-orang tampaknya tidak cukup tidur. Jumlah tidur yang diperoleh seseorang, atau kekurangannya, dapat berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, kualitas hidup dan keselamatan—baik di jalan maupun di tempat kerja. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperkirakan bahwa 25 persen orang dewasa AS kurang tidur atau istirahat setidaknya 15 dari setiap 30 hari. Kurang tidur ini memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan daripada yang disadari banyak orang.
Mengapa Tidur?
Beberapa dekade penelitian ilmiah tentang pertanyaan mengapa orang tidur telah menghasilkan jawaban yang tidak meyakinkan. Teori populer telah diusulkan:
- Teori ketidakaktifan: Tidur di malam hari, bukan di siang hari, adalah adaptasi untuk membantu organisme menghindari bahaya.
- Teori konservasi energi: Permintaan energi (makanan) berkurang pada malam hari ketika pencarian makanan paling tidak efisien.
- Teori restoratif: Pertumbuhan otot, perbaikan jaringan, sintesis protein dan pelepasan hormon pertumbuhan semua terjadi saat tubuh beristirahat.
- Teori plastisitas otak: Tidur adalah waktu untuk perubahan struktur dan organisasi otak.
Apakah salah satu atau semua teori ini benar masih diselidiki. Terlepas dari alasannya, kualitas tidur penting dan bermanfaat bagi orang-orang dari segala usia dan di semua tahap kehidupan.
Manfaat Tidur
Tidur yang cukup dan nyenyak memiliki banyak manfaat. Selain merasa segar dan waspada, tidur memungkinkan tubuh melawan infeksi; mendukung metabolisme gula untuk mencegah diabetes; dapat meningkatkan prestasi akademik; dan meningkatkan keamanan dan efektivitas di tempat kerja. Selain itu, dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Tidur yang cukup setiap hari dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
Akibat Kurang Tidur
Kurang tidur dapat memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Kurang tidur berdampak pada segala hal mulai dari hubungan interpersonal hingga produktivitas kerja hingga fungsi memori. Kantuk adalah faktor dalam cedera dan kecelakaan, dan mengemudi saat mengantuk sebanding dengan mengemudi saat berada di bawah pengaruh alkohol. Faktanya, terjaga selama 18 jam berturut-turut menyebabkan seseorang mengemudi seolah-olah memiliki kadar alkohol dalam darah 0,05; terjaga selama 24 jam seperti mengemudi dengan kadar alkohol dalam darah 0,10 (0,08 adalah batas minum legal di sebagian besar negara bagian).
Mungkin efek samping yang paling signifikan dari kurang tidur kronis adalah peningkatan risiko penyakit kronis dan masalah kesehatan. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung dan hipertensi, gangguan mood, penurunan fungsi kekebalan tubuh dan penurunan harapan hidup.
Tidur dan Nafsu Makan
Dampak negatif tidur terhadap penyakit kronis dan penambahan berat badan sebagian dapat dijelaskan oleh hubungan antara tidur dan regulasi hormon. Selama tidur, tubuh memproduksi hormon untuk membantu mengontrol nafsu makan, metabolisme energi, dan pemrosesan glukosa. Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan produksi insulin setelah makan, penurunan kadar leptin dan peningkatan kadar ghrelin. Ketiga hormon ini berfungsi mengatur glukosa, meningkatkan penyimpanan lemak, mengingatkan otak bahwa sudah cukup makanan, dan merangsang nafsu makan. Kelebihan dan kekurangan produksi hormon ini merugikan kesehatan dan pengendalian berat badan.
Rekomendasi Tidur
Penelitian tentang jumlah tidur yang dibutuhkan untuk merasakan manfaat istirahat yang cukup mengarah pada pernyataan konsensus bersama dari American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society. Menurut kelompok ini, orang dewasa (18+ tahun) harus secara teratur tidur tujuh jam atau lebih setiap malam untuk kesehatan yang optimal. Tidur yang sehat biasanya diukur dengan durasi, tetapi juga membutuhkan kualitas yang baik, waktu dan keteraturan yang tepat serta tidak adanya gangguan dan gangguan tidur. Selain itu, sembilan jam atau lebih tidur mungkin diperlukan untuk orang dewasa muda, orang dengan penyakit atau mereka yang baru pulih dari kurang tidur sebagian atau total.
Jumlah tidur yang dibutuhkan anak-anak sangat bervariasi dari orang dewasa. Pernyataan konsensus dari American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan hal berikut:
Tidur yang cukup pada masa remaja merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian secara nasional. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan American Academy of Pediatrics, hampir 70 persen remaja tidur tujuh jam atau kurang pada malam sekolah, meskipun ada rekomendasi untuk tidur selama delapan hingga 10 jam per malam. Fenomena ini sangat parah sehingga waktu mulai sekolah yang lebih lambat direkomendasikan untuk sekolah menengah agar lebih sesuai dengan jam biologis remaja. Kurang tidur sering menyebabkan melewatkan sarapan, makanan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi mental pada remaja.
Cara Meningkatkan Tidur
Kebanyakan ahli setuju bahwa ada langkah-langkah sederhana yang harus diambil untuk mulai mendapatkan tidur yang lebih baik:
- Kurangi konsumsi kafein setelah jam 12 malam
- Dapatkan aktivitas fisik secara teratur, tetapi tidak dalam waktu tiga jam sebelum tidur
- Tidur di lingkungan yang santai, bebas dari layar
Ini adalah panduan umum untuk meningkatkan kualitas tidur; intervensi harus spesifik untuk kebutuhan kesehatan tidur individu. Masalah bagi satu orang mungkin tidak menjadi masalah bagi orang lain, jadi penting untuk mengidentifikasi kebiasaan dan masalah tidur yang unik dan untuk mendapatkan bantuan dari sumber luar jika perlu.
Bersama dengan aktivitas fisik dan makan sehat, kebiasaan tidur meletakkan dasar untuk kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan seumur hidup. Istirahat yang cukup mengurangi risiko penyakit, membantu menciptakan jalan dan tempat kerja yang lebih aman, dan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.